Pak Mad, begitu beliau biasa disapa, selalu menyampaikan kepada setiap orang yang berkunjung ke rumahnya untuk membersihkan penyakit hati. Wejangan ini senantiasa akan keluar dari pria asal Banyuwangi yang mukim di Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah, Malang ini. Ketika beliau ditanya contoh membersihkan penyakit hati, Pak Mad mengatakan dengan mendoakan orang lain, terlebih yang mempunyai salah terhadap kita. “Berdoa untuk orang yang kita sayangi itu biasa. Berdoa untuk orang yang telah berjasa kepada kita itu juga biasa. Tapi berdoa pada orang yang menyakiti kita, itu baru luar biasa. Itulah akhlak mulia” katanya.
“Kalau hatinya sudah bersih, maka akan timbul rasa cinta dan kedekatan kepada Allah. Dengan rasa cinta dan dekat kepada Allah diharapkan akan timbul rasa sayang kepada sesama umat dan makhluk, yang selanjutnya akan membentuk akhlak yang karimah,” ujar santri Allahuyarham Romo Kyai Ahmad ini.
Membersihkan penyakit hati ini memang bukan pekerjaan mudah. Bagaimana mungkin mendoakan orang yang pernah menyakiti hati kita? Betapa susahnya berdoa saat emosi menguasai jiwa kita, terlebih mendoakan orang yang justru membuat emosi?
Tetapi tahukah anda, bahwa cara sederhana namun terbukti efektif untuk melenyapkan emosi tersebut, ternyata justru dengan cara mendoakan orang yang membuat kita emosi tersebut. Menurut Brad Bushman, profesor komunikasi dan psikologi dari Ohio State University, dalam sebuah penelitian, orang-orang yang gampang emosi, marah menjadi lebih tenang dan berkurang ketegangan mentalnya setelah mereka dilatih berdoa untuk orang-orang yang membutuhkan dukungan, misalnya mendoakan pasien kanker atau orang tidak beruntung.
Bahkan, metode pelepasan emosi dengan berdoa tersebut cukup efektif untuk orang yang tidak religius. Walau begitu, orang-orang yang menganut agama tertentu tetap mendapatkan manfaat ketenangan batin berkat mendoakan orang lain tadi.
"Biasanya orang baru berdoa ketika mereka merasakan emosi negatif, seperti rasa marah. Kami menemukan bahwa berdoa sangat membantu orang mengatasi amarah mereka dengan cara mengubah cara pandang," kata Brad Bushman, profesor komunikasi dan psikologi dari Ohio State University.
Wejangan Pak Mad di atas ternyata jumbuh dengan penelitian para pakar psikologi dan komunikasi. Secara psikologis, mendoakan orang yang membuat kita marah dan sakit hati akan membuat hati kita mudah memaafkan orang lain. Sedangkan dalam ranah komunikasi, sesudah kita bisa memaafkan orang lain maka tidak akan muncul lagi hambatan dalam silaturahmi dan berkomunikasi. Jika sudah demikian, seperti yang disampaikan Pak Mad, kalau hatinya sudah bersih, maka akan timbul rasa cinta dan kedekatan kepada Allah. Dengan rasa cinta dan dekat kepada Allah diharapkan akan timbul rasa sayang kepada sesama umat dan makhluk, yang selanjutnya akan membentuk akhlak yang karimah. Allahu a’lam. (AM)
2 komentar:
selamat mlm, link sudah saya pasang di blog saya. silahkan cek di http://fikriyansyah8.wordpress.com/blog-friends/
terima kasih, mas...
link juga sudah nampang di blog kami...
Posting Komentar