Kamis, 14 April 2011 By: sanggar bunga padi

Teater dan Pesan Moral Pendidikan




Proses pendidikan dalam masyarakat masih sering dikaburkan fungsinya oleh serapan nilai-nilai lokalitas. Masyarakat lebih memilih mitos yang bisa memberikan jawaban atas alasan ketika melihat sebuah persoalan sosial. Ketika berada di tengah serangan pembangunan, masyarakat justru berlindung di balik mitos.
“Sehingga masyarakat melihat pendidikan belum begitu penting,” kata Yusuf Peci Miring, penulis sekaligus sutradara pertunjukan teater lakon ‘Kenapa Bleg-Bleg Thing?’ dari Komunitas Sego Gurih Yogyakarta saat tampil pada Pagelaran Anak Kampung ‘Sanggar Bunga Padi’ di Pedukuhan Dobangsan Desa Giripeni Kecamatan Wates, Senin (11/4) malam.
Pertunjukan blusukan di desa bekerjasama dengan SKH Kedaulatan Rakyat menampilkan sejumlah pemain teater terkemuka di antaranya Andi Pepok, Elyandra, Dita, Kurtubi, Kader dan Teteh tersebut dihadiri balon bupati Kulonprogo yang diusung PDIP, PAN dan PPP dr Hasto Wardoyo.
Ditengah pertunjukan, dr Hasto menyerahkan bantuan buku bacaan kepada pengelola Sanggar Bunga Padi, Dobangsan, Agung Mabruri dan Wildan.
Sebelum menyerahkan bantuan buku secara simbolis kepada Andi Pepok dr Hasto menjelaskan, pagelaran anak kampung yang diadakan ‘Sanggar Bunga Padi’ dengan pementasan teater Sego Gurih sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Kulonprogo, karena mengandung pesan moral pendidikan yang mampu menggugah para orang tua untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka serta mengkritisi kebijakan pemerintah demi kemajuan pendidikan anak bangsa,” ujarnya.
Hasto juga mengatakan, selain dirinya sangat konsen memperhatikan pendidikan masyarakat juga peduli dengan kesenian di kalangan anak-anak.
“Selama ini saya terus berpikir bagaimana mengoptimalkan potensi anak-anak untuk kemajuan Kulonprogo,” katanya.                         (Rul)-m
Sumber: SKH Kedaulatan Rakyat

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...