
Laporan tersebut juga menyebutkan meskipun PBB sudah menetapkan target tujuan pembangunan milenium (MDG's) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, akan tetapi kematian bayi baru lahir kerap diabaikan. Para peneliti menyebutnya sebagai korban yang tidak terlihat.
Negara yang paling tinggi kasus kematian ibu dan bayi adalah negara-negara di Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. "Pelayanan kesehatan sangat penting untuk menyelamatkan ibu, bayi baru lahir dan juga anak-anak," kata Dr.Joy Lawn dari Save The Children, sebuah lembaga nirlaba.
Usaha lain yang bisa dilakukan menurut Lawn adalah mengobati sifilis selama kehamilan, khususnya di negara Afrika bagian selatan. Di sana sifilis termasuk penyebab kematian pada bayi dan diperkirakan 136.000 kematian bayi baru lahir bisa dicegah jika pengobatan sifilis dilakukan. "Hal yang kritikal lainnya adalah mengatasi hipertensi pada kehamilan, mendeteksi diabetes pada ibu hamil dan mengendalikan diabetes agar bayi bisa tumbuh sehat," katanya.
Negara-negara berkembang seperti Columbia, China, Meksiko dan Argentina dalam beberapa tahun terakhir berhasil mengurangi angka kematian bayi baru lahirnya hingga 50 persen.
Untuk Indonesia, target MDG adalah angka kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran hidup-saat ini 34 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu untuk angka kematian ibu melahirkan ditargetkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 memuat angka kematian ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar