Ada beberapa bayi yang mulai merangkak antara usia 6-9 bulan, beberapa bayi bahkan tak pernah belajar meragkak. Ada yang dari posisi duduk langsung belajar berjalan tanpa memasuki tahapan merangkak ini. Mengapa bisa begitu? Apa saja yang mesti diketahui orangtua mengenai anak yang sedang belajar merangkak? Dr Robin Goldstein menerangkan mengenai anak merangkak dalam bukunya, Buku Pintar Orang Tua.
Goldstein menerangkan, bahwa setiap anak memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda. Setiap anak akan mulai merangkak begitu ia sudah siap. Tetapi jika seorang anak belum juga dapat merangkak ketika usianya mencapai 9 bulan, maka sebaiknya dibicarakan dengan dokter anak untuk mengetahui kesehatan perkembangan motoriknya.
Ada sebagian orang yang mencoba memancing anak untuk mulai merangkak dengan meletakkan mainan menarik yang jauh dari jangkauannya. Menurut Goldstein, sebenarnya anak tak perlu dipaksa untuk belajar merangkak. Karena pada dasarnya, anak-anak akan mulai menggerakkan tubuh untuk merangkak ketika ia merasa sudah siap.
Ketika anak mulai bergerak, ia akan menggunakan perutnya. Ia akan mencoba belajar bergerak maju-mundur, menggunakan kedua tangannya untuk bergerak, sementara perutnya tetap menempel pada lantai. Kemudian, anak akan mencoba bangun dengan kaki dan tangannya, agak sedikit bergoyang. Ia akan bergerak perlahan dengan kaki dan tangannya, belajar menguasai gerakan itu hingga ia mulai merangkak.
Pada tahap ini, si anak sudah mampu menggapai benda-benda di sekelilingnya. Pada masa ini, Anda harus waspada dengan benda-benda di sekitarnya. Mengamankan barang-barang yang bisa menimpanya, menjauhkan barang yang bisa pecah dari jangkauannya, tanpa harus menghalangi keingintahuan anak yang bersifat alami terhadap benda-benda yang dilihatnya.
Asalkan benda-benda yang berpotensi berbahaya itu jauh dari jangkauannya, biarkan anak menyentuh tirai, kaki meja, atau mengambil mainan. Ini merupakan cara anak untuk mengenal dunianya. Pastikan saat anak belajar merangkak ini, lantai rumah selalu dalam keadaan bersih, tidak ada benda-benda kecil asing atau berbahaya yang bisa ditelannya.
Jika rumah Anda memiliki tangga, entah itu akses ke lantai atas atau menuju ke bawah, sebaiknya pasang pagar pengaman untuk memastikan si anak tidak mencoba menaiki tangga tersebut. Pastikan daerah tangga sudah cukup aman untuk anak agar Anda pun bisa merasa tenang membiarkannya menapaki tahapan dalam perkembangannya tersebut.(Nadia Felicia)
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar