Orang tua terkadang bingung memilih perguruan tinggi bagi putra-putrinya. Apakah harus mendahulukan bakat dan minat anak, atau justru prestasi akademik terlebih dahulu?
Direktur ProVisi Education Romy Cahyadi, seperti dikutip Kompas.com menilai, kebingungan para orang tua itu adalah hal yang wajar. Menurutnya, setiap orangtua pasti menginginkan anaknya sukses. Namun, dilihat dari sisi psikologis anak, lanjut Romy, minat dan bakat anak sebaiknya tetap menjadi titik tolak untuk memilih perguruan tinggi.
"Semua orang yang sukses dalam bidang apapun, itu bukan karena dia sempurna dalam segala hal. Semua orang yang sukses di dunia ini karena mereka telah menonjolkan keunggulannya. Dan, itu pasti berhubungan dengan yang namanya bakat dan minat," ujar Romy.
Romy menuturkan, orangtua juga harus memberi ruang untuk memberikan kesempatan bagi anak. Karena, menurutnya, ke depan akan muncul peluang karir, jenis pekerjaan, dan bidang-bidang baru mengiringi perkembangan zaman. Ketika terjadi hal seperti itu, sudah pasti pengetahuan anak akan lebih baik dari orangtuanya. "Karena selalu muncul bidang-bidang baru yang sama sekali orangtua tidak paham akan hal itu," jelas Romy.
Maju Selangkah
Selain bingung dalam hal menentukan perguruan tinggi, tak jarang terjadi perbedaan pandangan antara anak dan orangtua. Ketika hal seperti ini terjadi, lanjut Romy, orangtua dan anak dianjurkan memikirkan pemecahan dengan fokus pemikiran yang maju selangkah ke tengah-tengah persoalan secara bersamaan.
Menurut Romy, ketika anak ingin memilih bidang yang orang tuanya tidak setuju, itu wajar. Namun, agar perbedaan pendapat dapat terselesaikan, anak juga semestinya bertindak proaktif untuk menjawab kekhawatiran orang tuanya. "Tunjukkan, setidaknya riset kecil, entah browsing di internet atau tanya ke teman, yang bisa menunjukan kepada orangtua bahwa bidang yang dipilihnya itu menjanjikan," kata Romy.
0 komentar:
Posting Komentar