Rabu, 16 Februari 2011 By: sanggar bunga padi

PEMILU SANGGAR

Demokrasi adalah kata sakti yang dipuja-puja sekarang ini. Para pemimpin negeri akan ketakutan apabila dicap tidak mengamalkan mantra-mantra demokrasi. Celakanya, di negeri ini mantra-mantra demokrasi hanya menjadi lips service belaka. Ia lebih banyak sebagai retorika untuk kepentingan politis dan kekuasaan saja. Prakteknya, pemaksaan kehendak dan main hakim sendiri masih banyak dijumpai di negeri ini.

Mantra sakti demokrasi memang gampang diucapkan, tetapi yang terjadi penyimpangan dan pengkhianatan terhadap mantra ajaib itu. Masih banyak yang tidak sadar bahwa perilaku demokratis membutuhkan kerelaan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Ini bukan pekerjaan mudah dan butuh proses panjang. Oleh karena itu, sikap demokratis harus dipupuk sejak anak usia dini.

Dalam rangka memupuk sikap demokratis sejak dini inilah, maka Sanggar Bunga Padi pada hari Ahad, 2 Januari 2011 menyelenggarakan Pemilu Sanggar. Pemilu Sanggar dilakukan guna memilih Ketua Sanggar untuk kelas PAUD, TK dan SD. Kegiatan Pemilu Sanggar ini terbagi dalam 3 tahap, yakni tahap penjaringan calon ketua, tahap kampanye dan penyampaian visi dan misi calon ketua, dan tahap pemilihan.

Rangkaian pemilu ini diawali dengan penjaringan calon ketua yang dilaksanakan pada Ahad, 26 Desember 2010. Dalam tahap penjaringan ini anak-anak sanggar mengajukan nama-nama calon ketua yang akan maju pada pemilu. Berdasarkan kesepakatan anak-anak sanggar, calon ketua yang memperoleh minimal 7 suara berhak mengikuti tahap selanjutnya. Dari tahap ini, akhirnya terpilih 4 kandidat ketua yang berhak maju, yakni Agustina Sri Rahayu (9 pengusul), Muflihatun Nur Wahidah (8 suara), Fajar Irawan (7 suara), dan Kuswantoro (7 suara).

Dengan dipandu anak sanggar kelas SMP-SMA, di hari yang sudah ditentukan, Ahad, 2 Januari 2011, dimulailah tahap Kampanye dan Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua. Berdasarkan undian, untuk calon ketua yang akan tampil berturut-turut adalah Fajar Irawan, Muflihatun Nur Wahidah, Agustina Sri Rahayu, dan terakhir Kuswantoro.

Inilah inti kampanye calon ketua pada Pemilu sanggar.
Calon nomor Urut 1. Fajar Irawan: "Menjadikan anak sanggar kreatif dan cerdas dalam pelajaran dan kesenian. Menjadi anak yang maju dan berbakti kepada orang tua".

Kampanye Calon Nomor Urut 2. Muflihatun Nur Wahidah
"Meningkatkan kreativitas anak sanggar agar lebih mandiri dan kreatif, meningkatkan kebersigan sanggar dengan melakukan piket bersama, melatih anak sanggar untuk bekerjasama, membuat kreasi dari barang bekas agar menjadi barang berharga"

Kampanye Calon Nomor Urut 3. Agustina Sri Rahayu
"Meningkatkan sopan santun anak sanggar, menjaga kebersihan sanggar, dan mempererat kekeluargaan anak sanggar. Saya butuh dukungan dan partisipasi teman2 jika terpilih jadi ketua sanggar."

Kampanye Calon Nomor Urut 4. Kuswantoro
"Menjadikan anak sanggar menjadi anak yang kreatif dan peduli pada lingkungan dengan membuat barang2 bekas menjadi barang yang berguna dan memanfaatkan barang yang masih bisa digunakan."

Kasak-kusuk pendukung sempat meramaikan suasana. Mereka mencoba mempengaruhi temannya untukmemilih kandidat yang dijagokannya. Akhirnya, tibalah saat pemungutan suara. Masing-masing anak sanggar yang hadir pada saat itu dipanggil satu per satu ke meja yang telah disiapkan. Mereka harus memberi tanda silang (X) pada kandidat yang dipilih. Bagaimana dengan anak PAUD atau TK yang belum bisa membaca? Mereka akan dipandu oleh anak sanggar kelas SMP-SMA untuk mencontrengnya.

Berikut hasil perolehan suara masing-masing calon:
1. Fajar Irawan = 9 suara
2. Muflikhatun Nur Wahidah = 5
3. Agustin Sri Rahayu = 15
4. Kuswantoro = 1

Akhirnya, Agustin Sri Rahayu ditetapkan sebagai KETUA.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...